Sebagai industri yang vulnerable (rapuh), sektor keuangan khususnya perbankan sangat rentan terhadap berbagai krisis financial. Beberapa faktor yang memiliki kontribusi terjadinya krisis sebagaimana diungkapkan oleh Agus Martowardojo, dalam Dialog Industri Perbankan tahun 2010.
Faktor-faktor tersebut antara lain adalah pertumbuhan perekonomian yang tidak seimbang antara fast growing emerging markets (pasar yang tumbuh berkembang dengan sangat cepat) dengan matured markets (pasar yang sudah mapan dan cenderung mengalami pertumbuhan yang stagnan), belum kuatnya sistem pengawasan institusi keuangan seperti investmen banks dan hedge funds dibandingkan dengan sistem pengawasan untuk bank umum, lebih mengutamakan pencapaian target jangka pendek sehingga terdapat kecenderungan melakukan hal-hal dengan segala cara dalam menarik customer dan juga disebabkan oleh maraknya transaksi pada instrumen derivative maupun pembiayaan di luar neraca (off balance sheet financing) untuk mendapatkan return yang tinggi tanpa didukung oleh kemampuan pengelolaan risiko yang memadai. Continue reading “Mencetak Bankir Berstandar Kompetensi Tinggi”