Kelak ketika kamu sudah besar dan sudah dewasa, kamu akan mengerti kenapa ayah menuliskan tulisan ini untukmu. Tulisan ini adalah tentang ibumu dan kenapa kamu harus mencontoh ibumu. Ayah menuliskan ini karena yakin dengan sepenuh hati, jika kamu akan mencontoh ibumu, maka kau akan menjadi wanita yang luar biasa nantinya.
Pertama, ayah menjadi saksi nyata betapa luar biasanya pengorbanan yang ibumu lakukan ketika mengandungmu. Apalagi kamu sejak dari kandungan, benar-benar aktif didalam perut ibumu. Belum lagi sederetan benda-benda aneh di waktu yang tidak tepat yang sering ibumu idamkan. Semua dipenuhi ibumu dengan sukacita. Rutin memeriksakan kondisimu ke dokter, dan berbagai pengorbanan lainnya. Ayah tidak bermaksud untuk mendramatisir, tapi memang begitulah adanya.
Pun begitu ketika kamu lahir dan menjadi bayi. Yang memandikanmu setiap pagi dan sore, yang memakaikanmu baju dan celana. Yang memberikanmu Air Susu, sebagai anugerah yang terindah dari Allah SWT. Yang menunggumu disisimu saat kau terbangun dari tidur (tentu saja ayah sudah tertidur lelap – maafkan ayah ya nak). Yang mendengarkan celotehmu saat kamu masih belum bisa berbicara. Semua ibumu lakukan, bahkan ketika ia sudah letih.
Lalu ketika kamu sudah beranjak sedikit lebih besar, dimana ketika kamu sudah bisa berjalan dan berlari. Dinding-dinding kamar kita penuh dengan coretan kreatifmu sebagai perwujudan dari imajinasimu. Ruangan-ruangan dalam rumah kita penuh dengan mainanmu yang berserakan dimana. Kadang ibumu memintamu untuk mengembalikan mainanmu ketempatmu semula, untuk belajar mengenai disiplin, mengenai kerapihan dan agar kamu menjadi tidak manja.
Lalu kini kamu sudah sekolah di play group, ibumu membuatkanmu sarapan setiap hari, mengantarkan mu menuju sekolahmu setiap hari. Ibumu adalah orang yang kritis terhadap sekolahmu ketika ada dirasa ajaran yang tidak sesuai dengan konsep dirinya untuk nilai-nilai yang harus kamu miliki. Ibumu hanya ingin yang terbaik untuk dirimu.
Dibalik setiap omelannya untukmu, tersimpan kasih sayang yang luar biasa besarnya. Ibumu adalah seorang wanita yang luar biasa, dan seorang ibu yang luar biasa. Tidak ada kata yang dapat menggambarkan segala kebaikan untuk ibumu berikan untuk ibumu. Sayangi ibumu. Contohlah ibumu. Hanya dengan mencontoh ibumu, kau akan jadi seorang wanita yang luar biasa.
Nama ibumu Mustika Ari Nurvianti. Ayah memanggilnya istri. Kamu memanggilnya ibu. Tapi mari kita sepakat bahwa ibumu adalah malaikat yang diturunkan oleh Allah untuk kita berdua.
Perspektif 