Pro Kontra Kenaikan Tarif Gojek Hari Ini


gojek

Hari ini saya yakin banyak dari pengguna rutin Go-Jek yang kaget bukan kepalang ketika mengetahui kenaikan tarif yang diberlakukan oleh Go-Jek mulai hari ini. Saya sendiri termasuk orang yang kaget. Dari biasanya membayar Rp15.000, tadi pagi saya harus membayar Rp41.000. Karena bangun kesiangan dan sudah mendesak karena takut terlambat ke kantor, mau tidak mau saya memesan Gojek. Lucunya, driver Gojek yang saya tumpangi ternyata mengaku tidak mengetahui tentang kenaikan tarif Gojek. Ia baru tahu dari saya. Masifnya komentar para netizen dan penuturan Driver Gojek yang mempertanyakan Gojek ini menandakan bahwa kebijakan yang baru ini belum tersosialisasi dengan menyeluruh.

Selain itu kebijakan tarif baru yang terkesan mendadak ini tentunya akan menimbulkan pro dan kontra. Ada beberapa perspektif yang dapat ditelaah sebelum menilai soal kenaikan tarif Gojek hari ini.

Sosialisasi Yang Kurang Dari Gojek

Tolong koreksi saya kalau saya salah, tapi pagi tadi sepengetahuan saya baik di website ataupun di twitter resmi Gojek, belum ada pengumuman mengenai kenaikan tarif yang baru ini. Baru setelah ramai di pertanyakan oleh para netizen, muncul pengumuman mengenai tarif Gojek yang baru. Itupun saya tidak tahu sumbernya resmi atau tidak dari Gojek. Sosialisasi yang kurang menyeluruh akan mendatangkan complain yang lebih banyak daripada sosialisasi yang sudah dilakukan secara menyeluruh.

Baru Dibela Kok Naik Harga

Belum lama ketika Gojek dan perusahaan aplikasi sejenis mendapatkan simpati dari masyarakat ketika Menteri Perhubungan melarang operasi dari Gojek, Uber dan perusahaan aplikasi sejenis. Dukungan masyarakatlah yang kemudian membuat larangan tersebut dianulir. Berapa banyak driver gojek yang akan kehilangan pekerjaan seandainya larangan tersebut tetap ditegakkan? Barangkali perspektif ini patut menjadi pertimbangan manajemen Gojek untuk mempertimbangkan penerapan harga normal.

Strategi Penetapan Harga

Grab Bike sedang promosi. Relatif aneh jika Gojek menaikkan harganya secara tiba-tiba. Penetapan harga tersebut juga secara psikologis dianggap kelewat mahal. Tapi mari kita bedah secara netral dan objektif. Gojek memecah harga untuk jarak dibawah 10 km menjadi Rp12.000, diatas 10 km hingga 15 km menjadi Rp15.000 dan untuk diatas 15 km ditetapkan Rp2.000 per km. Ini menandakan Gojek menetapkan pengkategorian konsumen berdasarkan konsumsi jarak yang ditempuh.

Untuk jarak tempuh yang saya lakukan sebesar 20,41 km saya dibebani Rp41.000. Jika saya mau hitung-hitungan, tarif tersebut adalah tidak tepat. Tarif yang dibebankan kepada saya adalah Rp40.820. Ya, 180 peraknya saya minta kembalian dari Gojek.

Seharusnya untuk tarif yang lebih fair untuk yang dikenakan kepada saya, jika saya boleh usul, untuk 15 km pertama saya dibebankan Rp15.000, sedangkan untuk kelebihannya baru dibebankan Rp2.000 per km. Jadi dengan mekanisme kebijakan seperti ini saya dikenakan tambahan biaya sebesar Rp11.000. jadi total biaya yang harus saya bayarkan sebesar Rp26.000. Tarif ini secara psikologis masih lebih murah untuk saya.

Apalagi psikologis masyarakat sudah kadung terbentuk persepsi bahwa Gojek adalah sarana transportasi yang murah, walau jauh sekalipun. Kenaikan harga ini malah akan menimbulkan persepsi mahal.

Demand And Supply

Perubahan Gojek dari flat 15.000 untuk maksimal 25 km menjadi kebijakan seperti sekarang ini terlihat seperti tidak ada urgensinya. Karena disaat yang bersamaan pesaing terdekatnya Grab Bike masih menerapkan harga promosi. Saya tidak paham, apakah ini memang strategi perubahan segmen pengguna Gojek dari sebelumnya menengah ke bawah menjadi menengah keatas, tapi yang pasti perubahan harga ini akan memberikan dampak yang signifikan bagi demand and supply.

Hari ini Gojek tidak terlalu banyak, meskipun memang faktor masih banyaknya orang yang cuti sehingga belum terlalu terlihat dampaknya bagi permintaan Gojek. Tapi perubahan harga ini secara otomatis akan menggeser segmentasi konsumen Gojek. Dampak lanjutannya adalah pasti terjadinya penurunan demand. Kenaikan harga yang mencapai lebih dari 100% untuk pengguna Gojek lebih dari 15 km saya prediksi akan menurunkan demand terhadap Gojek lebih dari separuhnya. Tapi yang pasti kondisi ini dalam jangka panjang pastinya tidak berbanding lurus terhadap jumlah Driver Gojek yang jumlahnya sudah kelewat banyak. Nantinya banyak Driver Gojek yang akan mengalami penurunan pendapatan. Saya tidak tahu apakah ini “seleksi alam” yang sengaja diterapkan oleh manajemen Gojek, tapi saya berdoa bukan hal ini yang akan terjadi.

Investasi

Dari sudut pandang pemodal, tentunya kita harus memaklumi bahwa yang namanya investor pasti menginginkan return, pasti menginginkan balik modal. Dengan besarnya investasi yang digelontorkan, pemikiran tersebut pasti sangat wajar bukan?

 

Kesimpulannya tentu saja adalah kita ingin Gojek tambah maju, kita ingin Gojek tetap ada untuk dapat menyediakan transportasi murah untuk masyarakat dan pada saat yang bersamaan menyediakan lowongan pekerjaan untuk masyarakat. Masyarakat sudah terlalu tergantung pada Gojek. Itulah sebabnya masyarakat membela Gojek. Kepada manajemen Gojek, mohon agar kebijakan tersebut direview kembali, setidaknya pada tarif yang lebih bersahabat daripada tarif baru yang diperlakukan per hari ini.

 

Colek Saya di @RojiHasan dan Fakhrurroji Hasan

One thought on “Pro Kontra Kenaikan Tarif Gojek Hari Ini

  1. anda adalah orang yang paling buruk diantara semua manusia…bukan nya berterima kasih malah hitung2 ngan atas jasa orang…lebih baik anda jalan kaki saja

    Like

Leave a comment